Mulai: Rabu, 20 Januari 2010
Para nasabah Bank Central Asia (BCA) di Kuta dan Denpasar mengadu ke polisi. Uang di rekening mereka berkurang padahal mereka tidak pernah bertransaksi sebelumnya. Lenyapnya uang nasabah diduga terjadi secara serentak, hanya dalam rentang waktu antara 16-19 Januari 2010..
[1]2 dari 5 pelapor adalah warga negara AS.
[2]Total kerugian nasabah Rp. 255,5 juta.
[3]Selain Bank BCA, nasabah Bank BNI dan Bank Permata Bali juga menjadi korban.
[4]Petinggi bank BUMN: Kejadian pertama di sekitar Oktober-Desember tahun lalu di Toronto. Modusnya mengintip PIN dan membuat kartu ATM palsu.
[5]BI: Kejadin di ATM 6 bank, yaitu BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Permata, dan BII. Dalam salah satu bank, 236 rekening Rp. 4,1 milyar.
[6]Alat pengkopi data ATM yang dipasang di mulut ATM ditemukan.
[7]Kepolisian indikasikan keterlibatan orang dalam bank.
[8]BI: masalah pembobolan dana nasabah bank teratasi.
[9]Korban pelapor capai 30 orang.
[12]4 Orang nasabah Bank Mandiri melaporkan pembobolan kembali.
[14]Pembobolan rekening terjadi hampir di seluruh provinsi.
[15]Belum ada tersangka untuk pembobolan ATM wilayah Bali.
[16]Modus baru: No. telp. call center palsu di ATM.
[16]BCA: Pembobolan murni karena penggandaan ATM, bukan hacker atau orang dalam.
[11]Mabes Polri memanggil pihak bank
[4]Tersangka F ditangkap.
[10]10 orang ditangkap.
[13]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar