Mulai: Rabu, 13 Januari 2010
Surat kaleng mengenai kebobrokan penjara beredar.[1][2]
Isi surat kaleng: |
Kepada: Seluruh Stasiun Teve Kami mewakili teman-teman yang ada di dalam rutan Pondok Bambu untuk memberitahukan masalah ketidakadilan hak yang diterima oleh para penghuni yang tidak memiliki uang. Pokok2 masalahnya adalah: 1. Para petugas Kamp yang amat sadis dan kejam yang selalu menghukum dengan memukul jika kami diketahui menggunakan HP dan di masukan ke Selti (Sel tikus, Yang ruangannya sempit en kotor), selama hampir 2 minggu lalu kami di masukan ke karantina kembali dengan biaya 1-2 Juta jika kami ingin balik ke kamar Sel kami yang semula. 2.Jika kami sehabis terima kunjungan dan mau masuk kamar sel kami, masing-masing kami dimintai uang masuk setiap x Rp 5.000 sampai Rp 10.000 per orang. Jadi jika kami dikunjungi pagi dan malam berarti per orang Rp 5.000-10.000 x 2. 3. Lalu dalam pengurusan Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Menjelang Bebas (CMB), Cuti Bersyarat (CB) diregister kami dimintai uang Rp 1.000.000-3.000.000 per orang, yang setahu kami untuk pengurusan hal tersebut tidak ada biaya. Untuk pengurusan PB, CMB, CB kami harus mengeluarkan dana tapi masih harus menunggu sekalipun sudah lewat dari tanggal kepulangan yang sudah ditentukan sehingga remisi yang di berikan rutan secara formal tidak berlaku dengan alasan belum turun SK dari Dirjen, padahal kenyataannya setelah dicek oleh pihak keluarga berkas tersebut masih dalam tumpukan sehingga kepulangan kami pun masih harus melalui proses yang panjang dan seharusnya itu hak Napi yang memang diabaikan oleh instansi yang bersangkutan. Pertanyaan kami, gimana nasib teman-teman kami yang berasal dari keluarga tidak mampu jika di dalam Rutan ini harus segala sesuatu diuangkan.. Kami tidak seperti Arthalita yang mempunyai uang yang sangat banyak. Tolong berikan peringatan atau ditindak keras untuk para petugas yang bekerja di dalam Rutan Pondok Bambu. Terima Kasih (Dirahasiakan Sumbernya) |
Lebih Lanjut... |
Di Rutan Pondok Bambu selepas sidak: kunjungan Rp. 15 ribu, makan sebulan Rp. 350 ribu.[4]
ICW: Lapas Cipinang, pungutan pengunjung Rp. 4,8 milyar, lauk pauk napi Rp. 10,8 milyar, bebas bersyarat Rp. 2,8 milyar, remisi Rp. 1,5 milyar per tahun[5]
Harga kamar di LP Cipinang Rp. 100 juta.[7]
Rutan Cipinang: harga kamar berkali-kali lipat dari LP Cipinang, tarif per kunjungan Rp. 50 ribu ~ Rp. 200 ribu.[8]
Keselamatan berharga Rp. 100 juta.[9]
ICW: Lapas Cipinang, pungutan pengunjung Rp. 4,8 milyar, lauk pauk napi Rp. 10,8 milyar, bebas bersyarat Rp. 2,8 milyar, remisi Rp. 1,5 milyar per tahun[5]
Harga kamar di LP Cipinang Rp. 100 juta.[7]
Rutan Cipinang: harga kamar berkali-kali lipat dari LP Cipinang, tarif per kunjungan Rp. 50 ribu ~ Rp. 200 ribu.[8]
Keselamatan berharga Rp. 100 juta.[9]
Pembelaan |
Tanggapan |
Seorang mantan napi yang pernah mendekam di LP Cipinang selama 14 tahun, Anton Medan: "Saya nonton tentang sidak tadi malam. Dalam hati saya membatin, memang baru tahu sekarang? Kenapa sidaknya tidak dari dulu?"[11]
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie: "Jangan ada diskriminasi dalam tahanan, untuk siapa pun juga."[16]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar